Jumat, 11 November 2011

CINTA SUCI ZAHRANA

Biarkan orang lain menjalani kehidupan yang kecil, tetapi kamu jangan.
Biarkan orang lain memperdebatkan soal-soal kecil, tetapi kamu jangan.
Biarlah orang lain menangisi kepedihan-kepedihan kecil, tetapi kamu jangan.
Biarlah orang lain menyerahkan masa depan mereka kepada orang lain, tetapi kamu jangan.
Kedua mata Zahrana berkaca-kaca membaca pesan itu. Ia teringat saat ia menuliskan kalimat itu di lembar biodata yang akan dijadikan album kenangan.
“Dari mana kau dapat kalimat bagus itu Rana. Kau sendiri yang buat atau kau memetik dari kalimat orang lain?”
“Itu aku petik dari kalimat Jim Rohn.” Lirih Zahrana.


 
–Petikan cerita dalam novel “Cinta Suci Zahrana”
“Zahrana adalah seorang penulis yang aktif menulis sehingga, keaktifannya mengantarkannya kuliah di beijing, banyak mendapatkan penghargaan. Namun kandas oleh keinginan orang tuanya. Saking sibuknya mencari ilmu, 34 tahun belum juga menikah. Sampai disinilah terjadi konflik dengan ibunya.Apakah sampai umur itu Dia mendapat seorang lelaki pemimpin rumah tangganya ? kalau mau tahu, baca novelnya ?” begitu kata kang abik dalam bedal novel ini.

“Anda memikirkan ilmu sesaat lebih utama dari sholat dua rakaat” (Imam Syafii) begitu pesan kang abik. Kang abik juga berpesan, dengan sabda yang telah diajarkan rasulullah saw, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan jalan baginya menuju surga” . Ada penghormatan yang luar biasa oleh Allah kepada orang yang menuntut ilmu, sampai Allah mengajarkan Nabi Muhammad untuk berdoa meminta tambahan ilmu, Rabbi zidnii ‘ilma “Yaa Allah tambahkanlah aku ilmu !” Begitu pesan kang abik.
Habiburrahman el-Shirazy (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 33 tahun) adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca.
 
Beberapa karya populer yang telah terbit antara lain, Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2005), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Diatas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Bertasbih 1 (Republika-Basmala, 2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (Republika-Basmala, 2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, Bulan Madu di Yerussalem, dan Dari Sujud ke Sujud (kelanjutan dari Ketika Cinta Bertasbih)
Dalam bedah novel tersebut tidak jauh beda dengan ketika Ayat-ayat Cinta diluncurkan, disitu romantisme percintaan 2 sejoli dengan bumbu-bumbu konflik sangat menarik. Tidak tertutup kemungkinan Habiburrahman El Shirazy akan mengangkat Novel Cinta Suci Zahranadi layar lebar menyusul sukses karangan Habiburrahman di pasaran dengan segmen remaja. Sangat tepat bedah novel ini diadakan dilingkungan kampus seperti di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, karena tentu produser atau penerbit buku melihat dari sisi market lebih mengena.
(blog.umy.ac.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar