Kamis, 13 Oktober 2011

KEWAJIBAN SHALAT 5 WAKTU "PART I"

Shalat dan Hukumnya
penulis Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari
Syariah Seputar Hukum Islam 05 - Agustus - 2007 06:15:05
Shalat ibadah yg demikian utama ini ternyata banyak yg meninggalkannya. Sebagian besar memang dilatari kemalasan namun tdk sedikit yg mengingkari kewajibannya. Yang disebut belakangan kebanyakan menjangkiti sebagian dari mereka yg belajar “Islam” ke negara-negara Barat.
Shalat sebagaimana yg kita ketahui merupakan tiang agama seperti dinyatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm haditsnya:
رَأْسُ اْلأَمْرِ اْلإِسْلاَمُ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذَرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

“Pokok dari perkara ini adl Islam tiang adl shalat dan puncak adl jihad fi sabillah.”
Secara bahasa shalat berarti doa dgn kebaikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
“Shalatlah utk mereka krn sesungguh shalatmu adl ketenangan1 bagi mereka.”
Makna “bershalatlah utk mereka” adl berdoalah utk mereka.2
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ فَلْيُجِبْ، فَإِنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ، وَإِنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ
“Apabila salah seorang dari kalian diundang mk hendaklah ia memenuhi undangan tersebut. Bila ia dlm keadaan tdk berpuasa hendaklah ia makan . Namun bila ia sedang berpuasa mk hendak ia mendoakan tuan rumah.”
Ibadah yg disyariatkan ini dinamakan dgn nama doa/shalat krn tercakup di dlm doa-doa.
Adapun makna shalat dlm syariat adl peribadatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dgn ucapan dan perbuatan yg telah diketahui diawali dgn takbir dan diakhiri dgn salam disertai syarat-syarat yg khusus dan dgn niat.
Ibnu Qudamah rahimahullahu menyatakan bila dlm syariat disebutkan perkara shalat atau hukum yg berkaitan dgn shalat mk shalat ini dipalingkan dari makna secara bahasa kepada pengertian shalat secara syar’i3.
Shalat ini hukum wajib menurut Al-Qur`an As-Sunnah dan ijma’ kaum muslimin.
Dari Al-Qur`an kita dapatkan kewajiban antara lain dalam:

وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَاءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ
“Tidaklah mereka itu diperintah kecuali agar mereka beribadah kepada Allah dgn mengikhlaskan agama untuk dlm keadaan hanif dan agar mereka menegakkan shalat serta membayar zakat. Yang demikian itu adl agama yg lurus.”
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا
“Sesungguh shalat itu adl kewajiban yg ditentukan waktu atas orang2 yg beriman.”
Dari As-Sunnah shalat termasuk rukun Islam yg tersebut dlm hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقاَمِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun di atas lima perkara yaitu syahadat laa ilaaha illallah dan Muhammadan Rasulullah menegakkan shalat menunaikan zakat haji dan puasa Ramadhan.”

(blog.re.or.id/shalat-dan-hukumnya.htm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar